Analisis Karya Seni pada Pekan Kebudayaan Nasional
Nama : Putri Novyanti Iskandar
NPM : 202246500688
Kelas : R3I
Mata Kuliah : Filsafat Seni
Dosen Pengampuh : Dr. Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
Analisis Aliran Seni, Teori Mimesis, dan Teori Significant Form dari Lima Karya seni yang dijumpai pada Pekan Kebudayaan Nasional
1. Rumah Petani Australia
Kartika (1934)
Sebuah lukisan karya Kartika ini dibuat pada tahun 1991 dengan media akrilik diatas kanvas berukuran 120 x 147 cm. Berjudul "Rumah Petani Australia" adalah lukisan yang menggambarkan sebuah pemandangan desa di musim salju. Dilihat secara seksama lukisan ini tidak dibuat secara mendetail, namun tetap menonjolkan kesan dari objek. Maka apabila diperhatikan lukisan ini bisa termasuk kedalam aliran impresionisme.
Apabila dilihat berdasarkan teori mimesis, lukisan Kartika ini merupakan representasi dari sebuah rumah sederhana di musim salju pada kehidupan nyata. Meskipun digambarkan begitu sederhana namun sekali lihat kita sudah mengetahui bahwa itu adalah rumah dan lingkungan sekitar rumah tersebut. Terlihat atap, tembok, dan jendela seperti pada umumnya. Begitu juga dengan ranting pohon di musim salju yang tampak tidak ada daunnya, begitu melihat kita akan mengenali bahwa itu adalah pohon yang daunnya sudah gugur karna musim salju.
Apabila karya ini dilihat dari teori significant form, kita akan menganalisis dari segi unsur seni rupa. Karya Kartika ini menggunakan warna-warna yang cenderung kecoklatan, dengan putih sebagai dominan. Lukisan ini juga seperti memiliki tekstur semu yang ditimbulkan dari goresan-goresan kuas. Keberadaan unsur-unsur lain seperti bidang, garis, dan titik juga dirasakan pada karya ini.
2. Bumi V
Gregorius Sidharta Soegijo (1932-2006)
Lukisan berjudul "Bumi V" dibuat oleh Gregorius Sidharta Soegijo dibuat pada tahun 1974, dengan teknik cetak di atas kertas berukuran 70 x 50 cm. Apabila dilihat, kita akan mengetahui bahwa lukisan ini beraliran abstrak, karena menggunakan bentuk yang non-representasional. Lukisan aliran abstrak tidak menggunakan teori mimesis, karena bukan merupakan imitasi dari alam nyata.
Namun, lukisan ini dapat dilihat berdasarkan teori Significant form yang membahas tentang unsur seni rupa. Lukisan berjudul Bumi V ini kaya dengan unsur seni rupa, mulai dari bidang yang begitu beragam yang terdiri dari bidang geometri dan non geometri. Unsur garis pada lukisan juga beragam, ada garis lengkung, lurus, maupun zigzag. Untuk unsur warna, lukisan ini sangat dominan warna kehijauan. Hampir seluruh bagian lukisan berwarna kehijauan. Lukisan ini memiliki tekstur, namun merupakan tekstur semu yang dibuat dari goresan-goresan yang membentuk garis-garis.
3. Anakku Ira
Kustiyah (1935-2012)
Lukisan karya seniman bernama Kustiyah dengan judul "Anakku Ira" dibuat pada tahun 1969 dengan media cat minyak di atas kanvas berukuran 86 x 96,5 cm. Lukisan ini menggambarkan seorang anak perempuan yang sedang duduk di luar rumah seperti di halaman atau kebun yang ditumbuhi pohon pepaya. Dilihat dari judul karya ini kita dapat menebak bahwa anak perempuan dalam lukisan tersebut adalah anak dari sang pelukis. Lukisan ini berusaha menampilkan objek lukisan secara alami maka termasuk kedalam aliran naturalisme. Dalam lukisan ini objek manusia digambarkan seperti pada aslinya, begitu juga dengan background kebun yang digambarkan alami seperti aslinya.
Apabila dilihat dari teori mimesis, lukisan ini merupakan representatif dari manusia dan alam pada kehidupan nyata. Manusia pada lukisan Kustiyah ini digambarkan seperti aslinya, walaupun tidak sedetail aliran realisme. Begitu juga perkebunan dibelakang objek manusia digambarkan seperti pada aslinya. Maka sudah pasti apabila seseorang melihat lukisan ini akan mengetahui bahwa lukisan tersebut menggambarkan seorang anak perempuan di sebuah kebun.
Apabila dilihat dari teori significant form, karya ini menggunakan unsur warna yang alami, maksudnya adalah warna yang digunakan tidak dilebih-lebihkan sehingga dihasilkan warna yang alami seperti aslinya. Karya ini juga memiliki tekstur semu yang dihasilkan dari goresan kuas yang seperti ditonjolkan.
4. Wanita Menanti
Sudarso (1914-2006)
Lukisan berjudul "Wanita Menanti" karya Sudarso dibuat pada tahun 1982. Lukisan ini menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 80 x 120 cm. Apabila dilihat lukisan ini termasuk kedalam aliran realisme karena menampilkan objek yg digambarkan apa adanya dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya tambahan lain. Lukisan ini mengambarkan seorang wanita yang sedang menunggu di bawah pohon pinggir pesawahan. Wanita itu menggunakan kebaya tradisional dan bawahan kain batik, dengan rambut yang dikonde. Disamping wanita itu digambarkan sebuah kantong, yang apabila dilihat kita mengenalinya sebagai barang bawaan wanita tersebut. Saat melihat karya ini hal dirasakan adalah bagaimana rasanya menunggu. Menunggu sesuatu yang kita harapkan datang namun kita tidak tahu kapan itu akan tiba. Hal itu membuat kejenuhan, dan hampa menunggu sendiri. Begitu juga dalam lukisan tersebut, wanita itu menunggu seorang diri dengan ekspresi yang seperti menunjukan kehampaan dan kekosongan.
Apabila dilihat menurut teori mimesis, karya ini merupakan imitasi dari kehidupan nyata. Manusia digambarkan menyerupai manusia aslinya begitu juga keadaan alam yang menjadi latar penggambaran wanita tersebut. Penggambaran manusia pada lukisan ini mulai dari bagian tubuh hingga proporsi tubuh seperti pada kenyataannya. Sawah, pohon, rumput-rumputan juga di gambar berwarna hijau seperti aslinya.
Sedangkan, apabila dilihat dari teori significant form karya ini memiliki memiliki unsur warna, bidang, garis, dan titik. Warna yang digunakan adalah warna-warna alam, maksudnya adalah warna yang seperti pada aslinya.
5. Kampung Karangwuni
Kustiyah (1935-2012)
Lukisan berjudul "Kampung Karangwuni" dibuat oleh seniman bernama Kustiyah. Lukisan ini menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 44 x 60 cm. Apabila dilihat lukisan ini termasuk kedalam aliran impresionisme karena lukisan terlihat sedikit kabur dan tidak mendetail. Walaupun tidak mendetail tapi kesan yang ingin disampaikan seniman lukisan ini berhasil tersampaikan, yaitu menggambarkan lukisan alam yang merupakan kampung namun masih perkampungan pedalaman dengan pohon-pohon yang rindang.
Apabila dilihat dari segi teori mimesis, lukisan ini merupakan representasi dari alam nyata. Kita dapat melihat pohon-pohon yang meskipun tidak dibuat mendetail namun kita tahu itu adalah pohon dengan daun-daun hijau yang lebat, begitu juga dengan semak-semak pada lukisan dan objek-objek lainnya.
Lukisan ini apabila dilihat dari teori significant form memiliki unsur seni rupa. Diantaranya yang pertama yaitu warna, warna pada lukisan ini dominan kehijauan. Lalu unsur garis yang dibuat dari goresan-goresan cat yang diciptakan kuas. Dan bidang yang merupakan bidang organik, serta ada juga tekstur semu.
Kesimpulan
Seni lukis merupakan salah satu karya seni dua dimensi yang terbagi ke dalam berbagai gaya atau aliran. Tidak heran jika ada banyak sekali variasi karya seni lukis yang bisa dinikmati. Contoh sebagian kecil yaitu yang terdapat pada Pekan Kebudayaan Nasional. Aliran seni lukis sendiri merupakan sebuah gaya, genre, dan paham yang diikuti oleh individu ataupun kelompok tertentu untuk menciptakan atau menghasilkan seni lukis. Aliran yang dimaksud di sini yaitu bisa berupa ide atau gagasan pokok yang dicetuskan oleh seseorang dan mengalir secara alami atau muncul sendiri sejalan dengan perkembangan seni lukis.
Dari kelima karya pada Pekan Kebudayaan Nasional, masing-masing memiliki aliran yang berbeda. Walaupun ada yang termasuk kedalam aliran yang sama, antar lukisan memiliki ciri khas dan rasa tersendiri. Banyak karya yang saya temukan pada Pekan Kebudayaan Nasional yang merupakan representasi dari kehidupan nyata, namun tidak sedikit pula karya dengan aliran abstrak yang kaya dengan unsur-unsur seni rupa.
Lewat kunjungan ini menurut saya menambah kepekaan kita terhadap seni, menambah kecintaan kita terhadap seni, membuka wawasan, juga meningkatkan kreativitas, hingga masih banyak lagi.
Dokumentasi
Lokasi : Galeri Nasional Indonesia
Waktu : Sabtu, 21 Oktober 2023
Komentar
Posting Komentar